WELCOME TO RoockLe | SITUSNYA ANAK GAUL!!! | Situs INI BERSTATUS DOFOLLOW | JANGAN LUPA UNTUK MEMBERI KOMENTAR UNTUK KEMAJUAN RoockLe

Malaysia: Kecurigaan itu Tidak Benar

13.41 |


 Kuala Lumpur: Malaysia membantah 'tuduhan' adanya dugaan perdagangan organ tubuh manusia berkaitan dengan tewasnya tiga TKI asal Lombok, NTB di Port Dickson, Negeri Sembilan. Tiga WNI itu ditembak mati di Port Dickson.Mendagri Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein mengatakan bahwa kecurigaan tersebut sama sekali tidak benar dan hanya akan merusak citra Malaysia di mata dunia. Seperti dikutip media setempat, Utusan Malaysia, Jumat (27/4), bahwa satu delegasi Indonesia telah datang ke Malaysia untuk membicarakan masalah serius tersebut dengan Ketua Polisi Negara, Tan Sri Ismail Omar.
"Saya membantah perkara ini dan berharap semua pihak sabar menunggu laporan dari pihak terkait yang melakukan penyelidikan karena ini menyangkut citra negara. Tidak ada apa pun yang hendak saya tutupi, ini bukan cara saya dan Malaysia. Jadi apa yang penting ialah kita tunggu laporan siap sepenuhnya," kata Hussein.
Sementara itu, dalam e-mailnya Direktur Pengamanan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, Brigjen Pol Bambang Purwanto menyebutkan ada tiga TKI yang ditembak secara keji oleh lima polisi Malaysia.
Bambang menyampaikan hasil penelusurannya ke Malaysia, Selasa-Rabu (24-25/4), dengan menemukan keterangan yang mengarah kepada fakta penembakan tiga TKI asal Lombok timur, NTB.
Bambang menceritakan bahwa lima polisi Malaysia telah memberondongkan peluru secara sadis ke arah TKI Herman (34) dan Abdul Kadir (25), serta Mad Noor (28). Sebelumnya, mantan Dubes RI untuk Malaysia Da'i Bachtiar mengatakan kasus tersebut harus dikembangkan termasuk untuk melakukan otopsi tulang.
"Saya dukung dilakukannya otopsi ulang karena bisa mengetahui apakah tindakan pihak kepolisian menembak tiga TKI tersebut sesuai SOP," katanya.
Menurut Da'i Bahtiar, hasil otopsi ulang bisa membuktikan berapa banyak peluru yang ada di tubuh korban serta juga mengetahui apakah ada organ tubuh yang hilang.
"Kita akan menemukan berapa peluru yang masuk ke tubuh korban. Kalau ternyata banyak peluru yang bersarang di tubuh korban tentulah itu sangat berlebihan," katanya. Da'i menambahkan, sesuai SOP di kepolisian tindakan penembakan itu bisa dilakukan bila betul-betul dalam kondisi mengancam jiwa. Penembakan itu pun dimaksudkan untuk melumpuhkan.
Pada Kamis (26/4), dua dari tiga jasad TKI yakni Herman dan Abdul Kadir diotopsi ulang di lokasi pemakaman keluarga, di Lombok Timur. Keduanya masih berhubungan kerabat yakni paman dan keponakan, warga Dusun Pancor Kopong Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela,Kabupaten Lombok Timur. Sementara jasad ketiga yakni Mad Noor (28), diotopsi ulang di lokasi penguburan, Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela.

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong Komentari Dengan Bahasa Yg Sopan