Surabaya: Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana mengubah sejumlah lokalisasi menjadi pusat perdagangan. Di antaranya Dolly. Kebijakan ini diharapkan memberi peluang bisnis kepada masyarakat sekitar. Demikian dikatakan Kepala Dinas Sosial Jatim M. Idrus, Ahad (6/5).
Hanya saja, Idrus belum bisa memastikan gambaran dimulainya program ini. Pasalnya pihaknya masih berkonsentrasi memulangkan para pekerja sek komorsial (PSK) yang bertahan. Idrus berharap pemulangan semua PSK yang tersebar di sejumlah lokalisasi di Surabaya selesai pada 2014.
"Pengentasan PSK ini kami lakukan bertahap dan tidak akan pernah berhenti setiap harinya. Selain sudah membentuk tim khusus pemulangan, pemprov juga melakukan pendekatan agar PSK yang bertahan mau kembali dengan sejumlah kompensasi seperti pelatihan dan modal," ungkap Idrus.
Upaya ini adalah hasil dari penjaringan masalah yang mendasari para wanita memilih jalur prostitusi. Mayoritas mereka mengaku terbelit masalah ekonomi. Karena itulah solusi sesuai dengan permasalahan PSK. "Kami juga meminta kelurahan dan kecamatan di lokalisasi menghentikan rekrutmen WPSK," katanya.
Sementara itu, DPRD Jatim meminta Dinas Sosial membentuk kelompok kerja pengawasan terhadap mantan PSK. Tujuannya agar tidak kembali ke lokalisasi. "Kami sangat mendukung yang dilakukan Dinas Sosial. Akan tetapi kami berharap jangan sampai WTS ini kembali lagi," tukas Ketua Komisi E DPRD Jatim Sugiri Sancoko.
Pihaknya berjanji selalu mendukung Pemprov Jatim mengentaskan angka PSK. "Kalau PSK di Surabaya sudah habis maka rencana pemerintah menjadikannya lokalisasi sebagai pusat perdagangan bisa dilanjutkan dan harus didukung semua pihak," ucap politisi asal Partai Demokrat tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong Komentari Dengan Bahasa Yg Sopan