WELCOME TO RoockLe | SITUSNYA ANAK GAUL!!! | Situs INI BERSTATUS DOFOLLOW | JANGAN LUPA UNTUK MEMBERI KOMENTAR UNTUK KEMAJUAN RoockLe

Fakta Tentang Yeti

15.26 |



Rabu, 29 Februari 2012

Fakta tentang Yeti Penghuni gunung Himalaya


Berbicara soal pegunungan Himalaya, maka 
kita tak bisa lepas dari sosok makhluk 
misterius bernama Yeti. Meski keberadaannya 
masih diragukan, namun penduduk desa di Himalaya 
dan para pemburu di sana percaya Yeti adalah penghuni 
di pegunungan Hilamaya.



Yeti atau manusia salju yang menakutkan 
adalah sejenis primata besar yang menyerupai 
manusia yang menghuni wilayah pegunungan 
Himalaya di Nepal dan Tibet. Nama Yeti dan Meh-Teh 
umumnya digunakan secara luas oleh masyarakat di 
wilayah tersebut, dan dianggap sebagai kisah sejarah 
dan mitos yang masih misterius. Orang-orang Nepal juga 
menyebutnya “Bonmanche” yang berarti “manusia liar” atau 
“Kanchanjunga rachyyas” yang berarti “Iblis Kanchanjunga.”


Tahun 1832, makhluk misterius ini pertama kali mencuat ke 
dunia. Ketika itu perwakilan Inggris yang berada di Nepal 
bernama B.H. Hodgson mengaku pernah bertemu makhluk 
dengan ciri-ciri fisik berbulu hitam tidak berekor dan berjalan tegak.

Ratusan tahun berselang pada 1951, 
pendaki Inggris bernama Eric Shipton 
bahkan mensiarkan foto-foto jejak kaki Yeti. 
Jejak kaki itu panjangnya 13 inci dengan lebar 8 inci. 
Mulai itulah nama Yeti mulai 
terkenal di dunia.

Penduduk desa di Himalaya dan 
para pemburu setempat menyebutkan kalau 
mahluk itu pandai menyembunyikan diri, hal 
itu karena habitatnya terletak jauh dari jalur manusia.
Para pemburu di Himalaya mengatakan bahwa 
Yeti bukan manusia, dan mereka juga tidak 
tinggal di zona bersalju. Tempat tinggalnya 
adalah hutan Himalaya yang paling tinggi, dalam 
kelebatan yang nyaris tak tertembus. Di sana mahluk 
ini terkenal bergerak menggunakan keempat anggota 
badan atau berayun dan pohon ke pohon.

Kalau mahluk ini berkelana ke zona bersalju, 
tempat pendaki gunung mungkin melihatnya atau 
melihat jejak kakinya, mahluk ini berjalan tegak 
dengan gaya yang canggung. Sherpa, penduduk 
asli di Nepal menduga bahwa alasan mahluk ini 
melintasi ladang bersalju adalah mencari lumut 
yang mengandung garam yang tumbuh di batu moraine. 
Ilmuan Inggris, Ivan Sanderson mengatakan 
bahwa mahluk itu bukan mencari lumut melainkan 
lumut kerak, yang kaya dalam gizi.
Akhir tahun 2007 lalu, sekelompok penjelajah, 
mengatakan telah menemukan bukti baru 
mengenai keberadaan mahluk Yeti di Himalaya Nepal, 
sehingga timbul kehebohan baru di antara mereka yang 
percaya bahwa mahluk salju itu benar-benar ada.



Para penjelajah dari serial “Destination Truth”, 
mengatakan mereka menemukan tapak-tapak 
kaki Yeti ketika mencoba mengungkap misteri itu untuk 
film dokumenter televisi. “Kami membawa tapak-tapak 
kaki ini ke Amerika Serikat untuk dianalisa 
lebih lanjut,” kata Josh Gates, 
pembawa acara serial tersebut kepada Deutsche 
Presse-Agentur di Kathmandu.

Salah satu tapak yang diperlihatkan Gates terdiri 
dari satu kaki utuh yang besarnya hampir 
dua kali ukuran tapak kaki manusia. 
Para penjelajah itu mengatakan mahluk 
tersebut tingginya bisa sampai 2,4 meter.

Menurut Gates, tapak kaki itu ditemukan di suatu 
daerah terpencil yang tidak ditinggali manusia 
yang jaraknya tiga hari berjalan kaki dari 
Lukla, daerah yang jauhnya sekitar 250 kilometer 
arah barat laut dari ibu kota Nepal, Kathmandu. 
Banyak orang Nepal Himalaya dan Tibet percaya 
bahwa makhluk itu ada, meskipun bukti pastinya 
masih belum terungkap.

Bukti-bukti yang pernah diajukan seperti 
tengkorak dan pecahan tulang sudah 
ditolak para ahli yang menyebut tulang itu 
adalah tulang hewan. 
“Ada banyak orang yang Himalaya yang 
punya pengalaman sejati, dan saya tidak tahu 
bagaimana caranya agar kami bisa memasukkan
semua saksi mata,” kata Gates.

Bagi Gates dan timnya, penemuan itu merupakan 
suatu yang tidak terduga, setelah mereka 
berkeliling ke puluhan negara demi mencari 
mahluk-mahluk sejenis Yeti. “Berbicara dengan 
penduduk setempat tentang penampakan yang 
mereka lihat dan menemukan sepotong bukti, 
meskipun bukan bukti nyata yang menyakinkan, 
adalah hal yang menggairahkan,” kata Gates.

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong Komentari Dengan Bahasa Yg Sopan