Rabu, 29 Februari 2012
Fakta tentang Yeti Penghuni gunung Himalaya
Berbicara soal pegunungan Himalaya, maka
kita tak bisa lepas dari sosok makhluk
misterius bernama Yeti. Meski keberadaannya
masih diragukan, namun penduduk desa di Himalaya
dan para pemburu di sana percaya Yeti adalah penghuni
di pegunungan Hilamaya.
kita tak bisa lepas dari sosok makhluk
misterius bernama Yeti. Meski keberadaannya
masih diragukan, namun penduduk desa di Himalaya
dan para pemburu di sana percaya Yeti adalah penghuni
di pegunungan Hilamaya.
Yeti atau manusia salju yang menakutkan
adalah sejenis primata besar yang menyerupai
manusia yang menghuni wilayah pegunungan
Himalaya di Nepal dan Tibet. Nama Yeti dan Meh-Teh
umumnya digunakan secara luas oleh masyarakat di
wilayah tersebut, dan dianggap sebagai kisah sejarah
dan mitos yang masih misterius. Orang-orang Nepal juga
menyebutnya “Bonmanche” yang berarti “manusia liar” atau
“Kanchanjunga rachyyas” yang berarti “Iblis Kanchanjunga.”
adalah sejenis primata besar yang menyerupai
manusia yang menghuni wilayah pegunungan
Himalaya di Nepal dan Tibet. Nama Yeti dan Meh-Teh
umumnya digunakan secara luas oleh masyarakat di
wilayah tersebut, dan dianggap sebagai kisah sejarah
dan mitos yang masih misterius. Orang-orang Nepal juga
menyebutnya “Bonmanche” yang berarti “manusia liar” atau
“Kanchanjunga rachyyas” yang berarti “Iblis Kanchanjunga.”
Tahun 1832, makhluk misterius ini pertama kali mencuat ke
dunia. Ketika itu perwakilan Inggris yang berada di Nepal
bernama B.H. Hodgson mengaku pernah bertemu makhluk
dengan ciri-ciri fisik berbulu hitam tidak berekor dan berjalan tegak.
dunia. Ketika itu perwakilan Inggris yang berada di Nepal
bernama B.H. Hodgson mengaku pernah bertemu makhluk
dengan ciri-ciri fisik berbulu hitam tidak berekor dan berjalan tegak.
Ratusan tahun berselang pada 1951,
pendaki Inggris bernama Eric Shipton
bahkan mensiarkan foto-foto jejak kaki Yeti.
Jejak kaki itu panjangnya 13 inci dengan lebar 8 inci.
Mulai itulah nama Yeti mulai
terkenal di dunia.
pendaki Inggris bernama Eric Shipton
bahkan mensiarkan foto-foto jejak kaki Yeti.
Jejak kaki itu panjangnya 13 inci dengan lebar 8 inci.
Mulai itulah nama Yeti mulai
terkenal di dunia.
Penduduk desa di Himalaya dan
para pemburu setempat menyebutkan kalau
mahluk itu pandai menyembunyikan diri, hal
itu karena habitatnya terletak jauh dari jalur manusia.
para pemburu setempat menyebutkan kalau
mahluk itu pandai menyembunyikan diri, hal
itu karena habitatnya terletak jauh dari jalur manusia.
Para pemburu di Himalaya mengatakan bahwa
Yeti bukan manusia, dan mereka juga tidak
tinggal di zona bersalju. Tempat tinggalnya
adalah hutan Himalaya yang paling tinggi, dalam
kelebatan yang nyaris tak tertembus. Di sana mahluk
ini terkenal bergerak menggunakan keempat anggota
badan atau berayun dan pohon ke pohon.
Yeti bukan manusia, dan mereka juga tidak
tinggal di zona bersalju. Tempat tinggalnya
adalah hutan Himalaya yang paling tinggi, dalam
kelebatan yang nyaris tak tertembus. Di sana mahluk
ini terkenal bergerak menggunakan keempat anggota
badan atau berayun dan pohon ke pohon.
Kalau mahluk ini berkelana ke zona bersalju,
tempat pendaki gunung mungkin melihatnya atau
melihat jejak kakinya, mahluk ini berjalan tegak
dengan gaya yang canggung. Sherpa, penduduk
asli di Nepal menduga bahwa alasan mahluk ini
melintasi ladang bersalju adalah mencari lumut
yang mengandung garam yang tumbuh di batu moraine.
Ilmuan Inggris, Ivan Sanderson mengatakan
bahwa mahluk itu bukan mencari lumut melainkan
lumut kerak, yang kaya dalam gizi.
tempat pendaki gunung mungkin melihatnya atau
melihat jejak kakinya, mahluk ini berjalan tegak
dengan gaya yang canggung. Sherpa, penduduk
asli di Nepal menduga bahwa alasan mahluk ini
melintasi ladang bersalju adalah mencari lumut
yang mengandung garam yang tumbuh di batu moraine.
Ilmuan Inggris, Ivan Sanderson mengatakan
bahwa mahluk itu bukan mencari lumut melainkan
lumut kerak, yang kaya dalam gizi.
Akhir tahun 2007 lalu, sekelompok penjelajah,
mengatakan telah menemukan bukti baru
mengenai keberadaan mahluk Yeti di Himalaya Nepal,
sehingga timbul kehebohan baru di antara mereka yang
percaya bahwa mahluk salju itu benar-benar ada.
mengatakan telah menemukan bukti baru
mengenai keberadaan mahluk Yeti di Himalaya Nepal,
sehingga timbul kehebohan baru di antara mereka yang
percaya bahwa mahluk salju itu benar-benar ada.

Para penjelajah dari serial “Destination Truth”,
mengatakan mereka menemukan tapak-tapak
kaki Yeti ketika mencoba mengungkap misteri itu untuk
film dokumenter televisi. “Kami membawa tapak-tapak
kaki ini ke Amerika Serikat untuk dianalisa
lebih lanjut,” kata Josh Gates,
pembawa acara serial tersebut kepada Deutsche
Presse-Agentur di Kathmandu.
mengatakan mereka menemukan tapak-tapak
kaki Yeti ketika mencoba mengungkap misteri itu untuk
film dokumenter televisi. “Kami membawa tapak-tapak
kaki ini ke Amerika Serikat untuk dianalisa
lebih lanjut,” kata Josh Gates,
pembawa acara serial tersebut kepada Deutsche
Presse-Agentur di Kathmandu.
Salah satu tapak yang diperlihatkan Gates terdiri
dari satu kaki utuh yang besarnya hampir
dua kali ukuran tapak kaki manusia.
Para penjelajah itu mengatakan mahluk
tersebut tingginya bisa sampai 2,4 meter.
dari satu kaki utuh yang besarnya hampir
dua kali ukuran tapak kaki manusia.
Para penjelajah itu mengatakan mahluk
tersebut tingginya bisa sampai 2,4 meter.
Menurut Gates, tapak kaki itu ditemukan di suatu
daerah terpencil yang tidak ditinggali manusia
yang jaraknya tiga hari berjalan kaki dari
Lukla, daerah yang jauhnya sekitar 250 kilometer
arah barat laut dari ibu kota Nepal, Kathmandu.
Banyak orang Nepal Himalaya dan Tibet percaya
bahwa makhluk itu ada, meskipun bukti pastinya
masih belum terungkap.
daerah terpencil yang tidak ditinggali manusia
yang jaraknya tiga hari berjalan kaki dari
Lukla, daerah yang jauhnya sekitar 250 kilometer
arah barat laut dari ibu kota Nepal, Kathmandu.
Banyak orang Nepal Himalaya dan Tibet percaya
bahwa makhluk itu ada, meskipun bukti pastinya
masih belum terungkap.
Bukti-bukti yang pernah diajukan seperti
tengkorak dan pecahan tulang sudah
ditolak para ahli yang menyebut tulang itu
adalah tulang hewan.
“Ada banyak orang yang Himalaya yang
punya pengalaman sejati, dan saya tidak tahu
bagaimana caranya agar kami bisa memasukkan
semua saksi mata,” kata Gates.
tengkorak dan pecahan tulang sudah
ditolak para ahli yang menyebut tulang itu
adalah tulang hewan.
“Ada banyak orang yang Himalaya yang
punya pengalaman sejati, dan saya tidak tahu
bagaimana caranya agar kami bisa memasukkan
semua saksi mata,” kata Gates.
Bagi Gates dan timnya, penemuan itu merupakan
suatu yang tidak terduga, setelah mereka
berkeliling ke puluhan negara demi mencari
mahluk-mahluk sejenis Yeti. “Berbicara dengan
penduduk setempat tentang penampakan yang
mereka lihat dan menemukan sepotong bukti,
meskipun bukan bukti nyata yang menyakinkan,
adalah hal yang menggairahkan,” kata Gates.
suatu yang tidak terduga, setelah mereka
berkeliling ke puluhan negara demi mencari
mahluk-mahluk sejenis Yeti. “Berbicara dengan
penduduk setempat tentang penampakan yang
mereka lihat dan menemukan sepotong bukti,
meskipun bukan bukti nyata yang menyakinkan,
adalah hal yang menggairahkan,” kata Gates.

0 komentar:
Posting Komentar
Tolong Komentari Dengan Bahasa Yg Sopan